Satu dari sekian banyak keteladanan dari Nabi Ibrahim dan keluarganya adalah kecintaan mereka kepada Allah Ta'ala yang melebihi kecintaan kepada diri mereka sendiri. Mengapa cinta kepada Allah yang jadi perhatian? Mengapa yang cinta yang jadi sasaran? Bukankah membahas tentang tema ini terlalu “lebay” dan tidak menarik untuk didengar oleh kalangan manula? Kata “cinta” hanya akan menarik untuk disimak oleh para remaja atau kaula muda.
Cinta yang dimaksud bukan sembarang cinta. Bukan cinta yang sempit dan dangkal. Bukan cinta seperti dalam alur cerita sinetron dan film yang tidak bermutu itu. Bukan cinta muda-mudi yang sedang dimabuk asmara yang karenanya sakit merana. Tetapi cinta yang dimaksud adalah cinta sejati. Cinta yang hakiki. Cinta yang agung, yaitu cinta yang dengannya tercipta alam atas dan alam bawah.
Materi lengkap, silahkan unduh di sini.
Copyright © 2022 daristamin.com · All Rights Reserved