Mengasah Pikiran dan Perasaan Setajam Air

Konon, benda tertajam di dunia adalah pedang Damaskus. Analisa metalurgi menemukan unsur nanotube karbon dalam baja wootz, bahan utama pedang tersebut. Hikayat menuturkan, pedang ini mampu membelah batu yang dilempar dan sutera yang melayang menjadi dua bagian.

Penemuan teknologi water jet cutter mengubah cara pandang tentang benda tertajam. Bukan baja yang diasah tapi air yang diberi tekanan pada 100 GPa dan didorong pada nosel 0,05 mm. Bahkan, pada pompa 30 HP, air dapat memotong titanium setebal setengah inci dengan kecepatan 7 inci per menit.

Air adalah senyawa yang bersifat halus dan lembut. Namun, bisa berubah menjadi keras dan tajam jika ditekan. Demikian juga pikiran dan perasaan. Keduanya diciptakan Allah sebagai perangkat lunak. Sifatnya halus dan lembut. Mengkondisikannya secara benar dan terarah akan menjadikannya kuat dan tajam.

Mengasah ketajaman pikiran adalah mengkondisikan akal sehat untuk: (1) mengaitkan fenomena alam dengan ciptaan dan kebesaran Allah; (2) kritis terhadap segala bentuk penyimpangan terhadap fitrah/sunnatullah; (3) cinta ilmu dan tekun dalam pencariannya; (4) hormat dan beradab kepada guru/pengajar; (5) gemar meneliti; (6) mempertimbangkan manfaat dan mudarat dari sebuah tindakan; dan (7) gemar menadabburi Al-Quran.

Mengasah ketajaman perasaan adalah mengkondisikan kelembutan dan kepekaan untuk: (1) peduli dan empati pada derita kemanusiaan; (2) cinta pada kebenaran; (3) benci pada kezaliman; (4) takut dan khawatir terjerumus dosa dan maksiat; (5) sayang binatang dan tumbuhan; (6) gembira atas kebahagiaan orang-orang yang beriman; dan (7) melibatkan Allah dalam penyelesaian segala urusan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos Terkait

Mulai mengetik pencarian Anda diatas dan tekan enter untuk mencari. Tekan ESC untuk batal.

kembali ke Atas